Diberdayakan oleh Blogger.

Haul di Masjid Al-Azhar Dipadati Ratusan Jamaah

Kairo – Rabu (2/4/2014) Yayasan Al-Asyirah Al-Muhammadiyah bekerja sama dengan pengurus Masjid Al-Azhar mengadakan seminar dalam rangka memperingati haul ke-16 Imam Zaki Ibrahim, dengan tema “Semua Umat Islam Bertauhid”. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa ulama Al-Azhar, diantaranya Dr. Muhammad Muhanna, Dr. Jamal Faruq, Dr. Ahmad Abu An-Nur, Dr. Masmuh Abu Thalib, Dr. Fauzi Ruslan , dan Dr. Usamah Sayyid Al-Azhari.
Imam Zaki Ibrahim merupakan pendiri Yayasan Al-Asyirah Al-Muhammadiyah. Yayasan ini fokus di bidang dakwah Islam Sufistik. Beliau mempunyai beberapa karya, diantaranya Fiqh As-Shalawat wal Madaih Al-Muhammadiyah, Qadiyyah Al-Imam Al-Mahdi, Khulasah Al-Aqaid fi al-Islam serta Assalafiyah Al-Muashirah ila Aina? wa Man Hum Ahlussunnah?
Pada sesi pertama Dr. Jamal Faruq menuturkan bahwa kita harus merujuk kepada para ulama yang mumpuni dalam bidangnya, dan tidak mudah mengeluarkan keputusan sendiri tanpa sumber yang jelas. Demikian juga kita tidak boleh mudah mengkafirkan orang lain dengan seenaknya sebab sebuah perbedaan.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Abu An-Nur menjelaskan bahwa Islam adalah agama tauhid dan penuh rahmat, dimana para pemeluknya saling menyayangi. Bahkan rahmat itu bukan hanya untuk manusia, melainkan untuk semua makhluk.
Pada sesi selanjutnya, Dr. Usamah Sayyid Al-Azhari memberi sambutan dengan mengatakan: “Wahai orang yang berilmu dan beradab, jangan mudah memecah-belah umat dan menganggapnya sebagai perkara yang sepele. Lebih dari itu jangan sampai mudah mengkafirkan orang lain yang memiliki pandangan berbeda.”
Seluruh rangkaian acara haul ke-16 Imam Muhammad Zaki Ibrahim berakhir pukul 21.10 clt dengan sambutan terakhir sekaligus pembacaan doa oleh Dr. Usamah Sayyid Al-Azhari. (ys/ruwaqazhar.com)

Amerika adalah Promotor Terorisme Terbesar di Dunia

Saya berani menyatakan bahwa para pemegang kebijakan di PBB dan media-media internasional tidak benar-benar menepati apa yang mereka katakan dan putuskan. Jangan heran kalau PBB tidak mampu mencegah keputusan-keputusan politik yang zhalim.

Meskipun sudah 66 tahun PBB berdiri, tetapi perdamaian dunia ini masih dikendalikan oleh negara adidaya sesuka hati dan kepentingan mereka. Juga dengan hegemoni dan metode zhalim yang didukung oleh teori tak bermoral yang mereka usung yaitu 'tujuan menghalalkan segala cara'.

Salah satu hal yang dapat menghancurkan perdamaian dunia adalah HAK VETO. Hal inilah yang mengekang PBB, sehingga gagal menghukum para pelaku kejahatan dan menegakkan perdamaian. Oleh karena itu banyak pakar yang berpendapat bahwa hak veto Amerika, misalnya yang berkaitan dengan pergerakan Zionis di Palestina, justru merupakan faktor terpenting bahkan pendukung terorisme dunia.

Kita semua tahu bahwa industri senjata di Barat tidak pernah berhenti. Kalau senjata-senjata ini tidak boleh digunakan untuk orang Barat, kepada siapa lagi ditodongkan kalau bukan kepada orang-orang di Timur?

-Prof. Dr. Ahmad Thayyib, Syekh al-Azhar

Masuklah Kamu ke Negeri Mesir

Seorang murid bertanya kepada Syekh Dr. Abdul Ghaffar Hilali:

“Syekh, bagaiamana kesesuaian ayat Allah dalam surat Yusuf yang berbunyi
ﺍُﺩْﺧُﻠُﻮﺍ ﻣِﺼْﺮ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺁﻣِﻨِﻴﻦَ
(Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah kamu akan aman), padahal sekarang ini Mesir belum tentu aman?”

Beliau menjawab:
[Ayat Allah tidak pernah salah. Selain menceritakan kisah Nabi Yusuf dan Nabi Yakub ayat tersebut juga mengatakan idealnya negeri Mesir ini; aman dan sentosa. Adapun jika negeri Mesir ini tidak aman, maka yang disalahkan adalah orangnya yang membuat huru-hara dan kerusuhan, bukan malah menyalahkan ayat Allah.

Dalam ayat lain dikatakan, yaitu pada surat al-Taubah:
ﺍﻧَّﻤَﺎ ﻳَﻌْﻤُﺮُ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ﻭَﺃَﻗَﺎﻡَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻭَﺁﺗَﻰ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﺨْﺶَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪَ
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan takut kepada Allah.” (QS. Al- Taubah: 18)

Pada ayat tersebut dikatakan bahwa yang memakmurkan atau meramaikan masjid adalah orang yang beriman, padahal kita tahu sendiri banyak orang kafir yang masuk masjid, penjahat masuk masjid, maling masuk masjid dan lain sebagainya. Ayat tersebut mengatakan idealnya, orang yang masuk masjid adalah orang yang beriman, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan takut kepada Allah. Jika ada yang masuk ke masjid tapi tidak bersifat demikian maka jangan salahkan ayatnya, tapi salahkan orangnya.]