Diberdayakan oleh Blogger.

Sistem Kuliah di Al Azhar

Pengumuman tentang pendaftaran kuliah untuk Tengah Tengah telah diterbitkan di situs resmi ditpertais, pertanda sudah saatnya bagi siswa/i yang ingin melanjutkan studinya agar mempersiapkan materi yang akan diuji. Namun tidak semudah itu. Banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk melangkah ke Universitas, salah satunya harus mencintai tempat dan fakultas yang akan ditempati nantinya.

Mungkin saya akan menuliskan sedikit banyaknya sistem kuliah di Al Azhar Kairo. Saat pertama sekali sampai ke Mesir dan segala urusan kekonsuleran sudah selesai. Langkah selanjutnya mulai mengurus administrasi kuliah. Memang pada awalnya akan lama dalam menunggu keluar nama tanda diterimanya di kampus. Urusan yang harus diselesaikan setelah muqayyad berupa periksa darah, lapor pendidikan, membayar adm kuliah, sampai akhirnya memperpanjang visa untuk setahun. Lalu jam kuliah pun dimulai.

Di Al Azhar, khususnya jurusan agama, sampai artikel ini ditulis belum mengenal sistem SKS sebagaimana dilaksanakan di Perguruan-perguruan Tinggi Indonesia. Sebut saja Fakultas Syariah, jam kuliah padat dari hari minggu sampai kamis tiga mata kuliah dalam sehari, mulai pukul 9 pagi dan berakhir pukul 3 sore. Dosen akan memberikan materi semisal kuliah umum di Indonesia, yang dipadati oleh sekitar 200-an mahasiswa setiap harinya. Namun tempat duduk yang tersedia bisa jadi kurang dari jumlah mahasiswa, sehingga bagi mereka yang terlambat hadir harus siap mendengar materi sambil berdiri.

Setiap mata kuliah memiliki diktat khusus yang biasanya langsung ditulis oleh dosen pengajar. Diktat kuliah ini nantinya akan menjadi bahan yang diujikan saat final. Dalam setahun memiliki 2 term yang biasa kami menyebutnya musim dingin dan musim panas. Makul(mata kuliah) Fakultas Syariah Islamiyah pada term I tingkat satu berjumlah 5, dan term II berjumlah 8. Ujian biasanya akan dilaksanakan pada bulan Januari dan Mei. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk memahami diktat agar bisa melanjutkan ke tingkat selanjutnya.

Berbeda dengan di Indonesia. Al Azhar tidak pernah memberikan tugas mingguan ataupun bulanan seperti makalah atau lainnya kepada mahasiswa. Tidak pernah mengadakan ujian tengah semester layaknya quiz atau midterm di Indonesia. Juga kebanyakan fakultas tidak melakukan absensi harian, mahasiswa terserah mau hadir ataupun tidak. Namun nilai akhir mutlak diambil dari hasil Final. Kalau final lulus maka ia lulus. Kalau tidak maka ia akan mengulang makul di tahun berikutnya.

Final di Al Azhar merupakan final tersulit menurut pendapat para mahasiswa dan juga alumni kampus. Kenapa? Sebab pertama, karena nilai suatu mata kuliah hanya diambil mutlak dari hasil final. Dan kesulitan yang lebih menyakitkan. Jika saja 3 makul(mata kuliah) tertinggal/tidak lulus, maka ia akan tinggal di tingkat satu sambil menunggu tahun berikutnya untuk Final kembali makul yang tertinggal.

Sistem penilaian di Al Azhar masih memakai angka. Hanya nilai diatas limapuluh keatas dari suatu mata kuliah akan lulus. Lulus dengan predikat berurutan maqbul, jayyid, jayyid jiddan, mumtaz. Pengumuman setiap makul dan juga sebagai penentu naik atau tidaknya ke level/tingkat selanjutnya biasa dikeluarkan pada bulan tujuh, satu sampai dua bulan setelah final term II. Begitulah sedikit tidaknya sistem kuliah di Al Azhar.

Namun menuntut ilmu ke Mesir, tidak hanya terfokus pada studi formal di Universitas. Tetapi kita telah tahu bahwa, sebelum terbentuknya Universitas ini bukankah dahulu diawalinya proses tranfer ilmu di sudut-sudut masjid Al Azhar. Walau masjid ini lalu berkembang membangun Universitas, sistem belajar non-formal pun tetap berjalan lancar di sudut-sudut masjid dengan berbagai macam disiplin ilmu. Bahkan bisa dikatakan, orang tidak akan alim dalam suatu ilmu dengan hanya mengandalkan kuliah di kampus tanpa menghadiri pengajian-pengajian kitab di masjid Al Azhar.
Pengajian di sudut-sudut masjid ini layaknya pondok pesantren tradisional di Jawa atau "Dayah Tradisional" di Aceh. Yang mengkhatamkan kitab satu lalu melanjutkan ke kitab berikutnya. Sekian sedikit banyaknya tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis semoga bermanfaat.

1 komentar: