Ber Istighfar
“Allah telah berfirman,’Wahai hamba- hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni”(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Setiap hari kita memaksa diri untuk melakukan ini itu sejak mulai terjaga. Beragam masalah dilakukan dan diselesaikan. Bahkan, seringkali tubuh dipaksa untuk melayani keinginan hawa nafsu, sehingga itu sama halnya dengan menggiringnya ke dalam kehancuran atau kesesatan. Sepantasnya tubuh dan jiwa yang lelah itu disayangi. Kita maunya menggunakan waktu untuk mencintainya dengan membiasakan diri (memperbanyak) istighfar.
Membiasakan diri mengucapkan istighfar atau mohon ampunan dosa. Dosa yang tak terampuni akan menimbulkan siksaan pada diri sendiri, baik di dunia maupun di akhirat kelak, dan hanya akan terampuni bila mau beristighfar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka- sangka”(HR. Abu Daud, Ibnu Majah & Ahmad).
Dari itu bisa difahami betapa banyak manfaat istighfar bagi diri kita sendiri. Ia adalah obat. Bukan hanya bagi jiwa, tetapi juga bagi jiwa. Lazimnya, jiwa mempengaruhi raga dan sebaliknya. Jiwa yang sehat berdampak terhadap sehatnya fisik; sebaliknya, fisik yang sehat menenangkan jiwa. Karena itu, perbuatan mulia itu terlalu berlebihan bila diabaikan.
0 komentar:
Posting Komentar