Diberdayakan oleh Blogger.

Bertakwa Kepada Allah

“Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia (Allah) akan membuka jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkanya” (QS. Ath- Thalaq: 2-3).

Tidak sedikit orang bernafsu sukses dan kaya raya sesegera mungkin, sehingga melakukan apa saja walau tak halal. Kalau mengerjakan proyek bangunan, misalnya, kebanyakan anggarannya diperuntukkan untuk dirinya, hanya sedikit digunakan untuk bahan bangunan, sehingga bangunan cepat rusak. 

Ini bukti bahwa kalau terlalu bernafsu cepat kaya raya dengan jalan haram, akan pati celaka, baik dalam bentuk kerusakan bangunan maupun kerusakan mental pelakunya. Berbeda dengan sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abdurrahman bin Auf. 

Ia ingin kaya, sehingga berusaha sebagaimana dalam ajaran Islam. Bahkan ketika hijrah ke Madinah dan hartanya sudah habis, beliau tak mau menerima tawaran harta yang banyak (dan bahkan salah seorang isteri) dari orang Anshar yang bernama Sa’ad bin Rabi’.  Yang dimintanya adalah petunjuk tentang lokasi pasar tempat ia bisa berusaha dengan cara berdagang. 

Terbukti kemudian, Abdurrahman berdagang dan menjadi kaya raya lagi. Ia masih tetap dermawan dalam membantu perjuangan menegakkan Islam. Kenyataan ini memperteguh rasa percaya kita bahwa hidup yang sebenarnya adalah berusaha dengan penuh optimis. Tak baik bernafsu berhasil secara instan atau terlalu berharap pemberian orang lain.  Kesuksesan perlu diharapkan kepada Allah. Allah lah sumber segala macam rezeki.

Sebagaimana firmanNya, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS. Huud: 6).

0 komentar:

Posting Komentar