Menuju Kampus Impian
Pengumuman pendaftaran SNMPTN telah dipublish dan sudah bisa dinikmati. Ini menjadi berita gembira bagi para siswa setelah berperang melawan UN yang mulai menggila. Karena langkah menuju masa depan mulai tergambar.
Jauh-jauh hari, bahkan tahun, mungkin sebagian siswa sudah memikirkan tempat tujuannya nanti setelah selesai dari SMU/MA. Ini tampak jelas saat pemilihan jurusan kelas sepuluh yang lalu. Memilih jurusan antara IPA, IPS, Bahasa, dan Agama bukan semata-mata untuk berbangga. Tapi telah terbesit padanya tujuan nan jauh disana. Dahulu mungkin mengambil jurusan IPS karena pingin kuliah di STAN, atau Agama pingin kuliah di Timur Tengah.
Namun tidak tentu, bukan berarti jurusan saat SMU menjadi nilai multaq dalam memilih jurusan dalam kuliah. Karena dunia keduanya sungguh berbeda, sama sekali tidak bisa disatu arahkan. Toh, banyak yang dulunya dari jurusan IPA ketika kuliah sudah di Ekonomi, Hukum, dan lainnya yang ternyata berselisih dari apa yang ia perjangkan di bangku SMU. Tntu itu bukanlah kesalahan, tapi itulah yang namanya proses.
Memilih Tempat Kuliah
Sebelum berbuat kita dituntut untuk berpikir. Sebelum bertindak kita dituntut untuk bermusyawarah. Dalam kasus ini, berpikir sangat diperlukan, seperti menelaah kembali visi dan misi hidup, kemampuan otak, dan yang pasti kecintaan terhadap ilmu yang akan dituntut kedepannya.
Juga setelah itu, musyawarah dengan keluarga sangat diperlukan. Orang tua adalah orang yang pertama mengajari kita dalam hidup didunia, sudah seharusnya segala permasalahan kita musyawarahkan kepada beliau. Kebanyakan orang tua tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Apa prospek yang tepat untuk anaknya. Karena ini berhubungan dengan dunia liar, bagaimana supaya anaknya bisa menaklukkan dunia kelak ketika dewasa.
Pilihan hati tentu wajar adanya, lucu rasanya seseorang tidak memiliki pilihan hati atau impian dalam hidupnya. Namun, jangan terlalu egois pada diri sendiri. Cocokkan pilihan hati itu dengan kapasitas diri yang dibina selama dua belas tahun pendidikan formal yang telah ditempuh.
Saat pilihan sudah ditentukan, perbaikilah niat, bulatkan tekad untuk meraihnya. Setiap citi-cita harus ditempuh dengan penuh pengorbanan. Dan yang terakhir, jika saja gagal meraih apa yang dinginkan, maka yakinlah bahwa Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan. Wallahua'lam
0 komentar:
Posting Komentar