Cara Membuat SIM dengan Mudah
Saya sedikit menarik membaca berita yang dimuat di BBC Indonesia, judulnya '1.600 pelajar tanpa SIM ditilang tiap hari'. Membaca ini jadi teringat masa SMA dulu, ketika belum ada SIM. Saya mengakui pelajar yang tidak memiliki SIM itu memiliki 72 alasan mengapa mereka mengendarai sepeda motor.
Memang setiap peraturan harus dipatuhi, karena diperaturan itu sendiri terdapar hal positif. Namun tetap ada banyak halangan yang mendorong untuk melanggar aturan yang telah berlaku. Ini semua juga didasari oleh keperluan yang mendesak sehingga dalam hal ini pelajar bisa melanggar peraturan.
Sebenarnya banyak siasat bagi para pelajar yang belum memiliki SIM. Saya dulu sering memantau para pelajaran yang memang menurut saya belum cukup umur untuk membuat SIM, tentu saja dia tidak menyerahkan diri kepada penegak peraturan yang mungkin dalam hal ini Polisi. Tapi ada banyak cara menuju Roma, ada banyak jalan untuk sampai ke tujuan, jadi tanpa dijegat/tertangkat tujuan sampai. Jadi para pelajran yang tidak memiliki SIM ini melewati jalan tikus ataupun jalan yang memang tidak dijangkau oleh Polisi.
Walaupun terdapat segi negatifnya dengan mengambil jalan tikus ini yang salah satunya perjalanan akan panjang alias jauh, BBM sedikit terkuras. Tapi kalau dibandingkab dengan tertangkap, sepertinya ini alternatis terbaik juga.
Atau bisa juga mensiasati dalam hal lainnya. Saya beri contoh, ketika ingin membuat SIM kan yang diminta sebagai persyaratannya fotokopi KTP, surat keluruhan, dll. Kalau memang di KTP tercantum tahun yang belum mencukupi umur pada hari ini bisa disamarkan ketika difotokopi. Semua sekarang mudah memalsukan mudah, dalam kebaikan tapi ini ceritanya.
Ketiadaan SIM bagi pelajar bisa disimpulkan bahwa mereka memang belum dibolehkan untuk mereka mengendarai sepeda motor atau mobil di jalanan. Ini sebenarnya sangat urgent, mengingat kecelakaan lalu lintas sangat sering terjadi di negeri ini. Anak dibawah umur 17 tahun masih dikategorikan kecil. Setidaknya mereka belum bisa mengontrol diri, bagaimana dia mengontrol alat bermesin itu?
Kalau memang tidak berniat untuk menggunakan jalan tikus dan siasat pemalsuan KTP, sebaiknya memang lepaskan saya kendaraab bermotor dari tangan kamu. Toh banyak masih fasilitas umum yang kosong seperti busway, angkot kalau di Aceh disebut 'labi-labi' yang masih kosong. Tidak usahlah mengambil resiko dan janganlah menimbulkan resiko bagi orang lain.
Saya merasa sedikit kesal juga melihat para pelajar yang tidak memiliki sopan santun dalam berkendaraan, seakan-akan merekalah yang punya jalan. Nah, peraturan itu memang bersifat membangun, membangunkan mereka yang masih tertidur dalam dirinya untuk peduli terhadap sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar