Cara Menghormati Ulama
Menghormati Ulama, Wajibkah?
Imam Nawawi berkata dalam kitab al-Majmuk: Pasal yang menjelaskan larangan berat dan ancaman keras terhadap orang yang menyakiti atau merendahkan ulama dan ahli fikih; juga menjelaskan tentang motivasi untuk memuliakan dan mengagungkan mereka.
Allah telah berfirman: “Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al- Hajj: 32)
“Dan barang siapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu lebih baik di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Hajj: 30) “Dan berendah hatilah engkau terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hijr: 88)
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. “ (QS. Al-Ahzab: 58)
Terdapat sebuat hadits dalam Shahih Bukhari, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw, bahwasanya Allah berfirman: “Siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya.”
Khatib al-Baghdadi meriwayatkan dari Imam Syafi’i dan Imam Abu Hanifah, keduanya berkata: “Jika para fukaha bukan kekasih Allah, maka bagi Allah tidak ada seorang kekasih.” Dalam ucapan Imam Syafi’i disebutkan bahwa ulama adalah orang-orang yang mengamalkan.
Dari Ibnu Abbas Radiyallahu anhuma: “Barang siapa menyakiti seorang fakih maka sungguh dia telah menyakiti Rasulullah, dan barang siapa menyakiti Rasulullah maka sungguh dia telah menyakiti Allah Swt.”
Imam al-Hafidz Abu Qasim bin Asakir berkata: “Ketahuilah saudaraku, semoga Allah memberikan taufik-Nya kepadaku dan jagalah keridhaan-Nya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang takut kepada-Nya dan bertakwa dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya daging ulama adalah beracun dan murka Allah untuk yang merendahkannya.”
Barang siapa lisannya mengucapkan fitnah kepada ulama maka Allah menghukumnya sebelum dia mati dengan kematian hatinya. “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-nur: 63)
Ditulis oleh Abu al-Qasim Hamdi al-Azhari
Sumber: Azhar Tv
0 komentar:
Posting Komentar