Diberdayakan oleh Blogger.

Larangan Bermegahan

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)” (QS. at Takaatsur: 1-3)

Entah siapa yang dijadikan pedoman hidup, sebahagian kita melupakan teladan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi SAW memberi contoh hidup sederhana, sedangkan pikiran kebanyakan kita hari ini sudah terkena wabah penyakit berbahaya hidup bermegah-megahan.

Bahkan, wabah penyakit berbahaya hidup bermegah-megahan kini telah menulari orang-orang yang seharusnya berperan sebagai panutan umat. Suatu pertanda dahsyatnya keingkaran sekaligus contoh buruk telah dibuat. 

Padahal telah diingatkan bahwa bermegah-megahan sangat melalaikan. Terbukti hari ini banyak orang menjadi lupa akan amanah yang sedang diemban, karena telah jauh terjerumus dalam kehidupan memperkaya diri dan menunjukkan kemegahan dengan cara-cara yang berlepotan dengan berbagai macam penyelewengan. Padahal bermegah-megahan, bukan hanya sebatas lupa diri, tetapi juga menjadi pengikut setan. Rasulullah SAW pernah mengatakan, “...jika seseorang bekerja untuk berpamer atau bermegah- megahan, maka itulah `di jalan setan’ atau karena mengikuti jalan setan” (HR. Thabrani).

Hidup seperti ini akan menyulitkan untuk memberi pertanggungjawaban di akhirat kelak. Telah diingatkan bahwa Allah akan mempertanyakan kembali tentang kenikmatan yang dimegah-megahkan hamba-hambaNya sewaktu di dunia (QS. at Takaatsur: 8). Namun bagi orang- orang yang suka bermegahan, akan lupa atau sengaja melupakan peringatan Allah.

0 komentar:

Posting Komentar