Diberdayakan oleh Blogger.

Seandainya Rasul Bersama Kita

SEANDAINYA RASUL SAW BERSAMA KITA - Seorang remaja buta yang hafal Qur'an mengaku tidak pernah memohon pada Allah Swt agar matanya dapat kembali melihat. Ketika ditanya "mengapa?" Jawabannya, "aku khawatir tidak mampu menjaga mataku, sehingga nanti aku malu menjelaskan pada Allah, untuk apa mata ini kupergunakan?

Semoga dengan hilangnya penglihatan, beban yang akan aku pikul di hari kiamat nanti menjadi lebih ringan."

Note:

Itu lah hikmahnya! Terkadang, semakin sulit seseorang melihat dengan mata, justru Allah semakin membuka pintu hatinya. Bagi kita yang sehat, barangkali akan sedikit rumit untuk menggambarkan betapa sulitnya kondisi hidup di padang mahsyar nanti. Sehingga, pernyataan pemuda di atas menjadi hal yang tidak mudah untuk dicerna dan dibayangkan.

Namun, kita tentu sering mendengarkan cerita tentang akhlak, budi-pekerti, keteladan dan pengorbanan baginda Rasulullah Saw yang begitu besar. Pernahkah kita membayangkan, seandainya Rasulullah Saw hadir di hadapan kita, lalu beliau bertanya:

- Bagaimana kabar ibadahmu?
- Bagaimana tilawahmu?
- Bagaimana pengabdianmu pada kedua orang tuamu?
- Bagaimana kepedualianmu pada nasib saudara-saudara mu?
- Bagaimana . . . . .

Yah, mungkin kita akan sangat malu mendengar pertanyaan yang sulit seperti itu.

Tapi, Rasulullah Saw justru tersenyum dan mengusap bahu kita sambil kembali bertanya:

"Wahai ummatku, bukan kah aku telah mengorbankan seluruh hidupku demi menyelamatkanmu dari kesengsaraan hidup? Lantas kenapa engkau tega menzhalimi dirimu sendiri?"

0 komentar:

Posting Komentar